Friday, February 22, 2013

TIPE-TIPE MENGAJAR GURU YANG DISUKAI OLEH SISWA



Tips menjadi guru yang disukai siswa


Siapa yang tidak mau menjadi guru yang disukai siswa. Semua guru sepertinya mengharapkan ini. Tapi tahukah anda bahwa semakin minta disukai siswa semakin jauh kita dari kriteria guru yang layak disukai siswa? jika disukai siswa menjadi tujuan kita sebagai guru tidak ada yang namanya profesionalisme lagi, yang ada hanyalah menuruti apa yang siswa mau dan inginkan, bahkan bila yang diinginkan sudah keluar jalur kegiatan belajar dan mengajar.
Menjadi seorang guru bukanlah sebuah tugas atau kewajiban yang semata-mata diturunkan demi mendapatkan sejumlah uang, bukan! Guru adalah sebuah pilihan. Pilihan dimana seseorang bukan hanya dituntut untuk mampu memberi pencerahan serta ilmu kepada beberapa individu sekaligus dalam satu waktu, tapi juga secara tidak langsung memberi warna bagi kehidupan seseorang sejak dini hingga masa dewasanya (dalam hal ini, karena saya guru SD, maka saya bisa melihat langsung bagaimana pengaruh seorang guru SD bisa sampai membekas kuat di hati anak didiknya :-) )
Meski mungkin tak banyak yang mau mengakuinya, namun saya yakin, setiap guru pastilah ingin menjadi guru yang disukai oleh murid-muridnya. Meski terkadang hal tersebut bukan hal yang mudah dilakukan, namun dalam diri setiap guru pasti ada semangat tersendiri untuk mengajar ketika dirinya merasa bahwa murid  muridnya bisa bersikap terbuka dan senang atas kehadirannya. Nah, untuk menjadi seorang guru yang disukai (disukai bukan dalam tanda kutip lho ya..hehehe...) oleh muridnya, berikut ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu pembaca sekalian ^_^

Menjadi guru yang disukai bukan perkara mudah tapi juga tidak sulit, saya pribadi pun masih dalam upaya untuk bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Berikut ini adalah caranya.
  1. Tidak terlalu banyak melaksanakan metode ceramah
  2. Memberikan contoh kepada siswa apa yang ia ingin siswa lakukan. Jika anda sebagai guru berharap siswa anda hormat pada anda, silahkan terlebih dahulu menjaga harga diri siswa anda di kelas.
  3. Jika marah atau kecewa pada siswa, berbicara lah pada mereka dan bukan berteriak.
  4. berbagi senyum tulus pada semua siswa. Siswa yang dicap sebagai anak yang ‘bermasalah’ akan luntur dan akan menyukai anda jika anda berikan senyum pada mereka.
  5. Memotivasi siswa dengan cara memotivasi dan bukan menyindir.
  6. Menggunakan humor pada tempat dan saat yang tepat.
  7. Mudah diajak berteman oleh siswa dan bukan menjadi teman siswa. Mudah diajak berteman artinya anda pihak yang pasif dalam berkomunikasi namun tetap dengan cara yang profesional. Berusaha menjadi teman siswa hanya akan menyulitkan situasi anda dikemudian hari.
  8. Penyabar dan menganggap semua siswa sedang berproses. Hindari meneruskan warisan guru lain dengan melanjutkan cap yang sudah diterima oleh siswa tertentu
  9. kemudian sebai berikut :

    1. 
    Biasakan untuk mudah tersenyum
    Tak diragukan lagi, setiap orang suka melihat orang yang dijumpainya dalam keadaan tersenyum. Murid pun demikian, lebih-lebih jika senyuman tersebut disertai sapaan. Guru yang mahal dalam senyum akan memberi kesan sangar dan "jauh" dari muridnya. Hanya saja, sangat dipesankan dalam hal ini untuk jangan suka senyum senyum sendiri ya sebesar apapun keinginan anda untuk menjadi guru yang disuka oleh muridnya hehehehe....

    2. Berjiwa Humoris
    Memberikan pelajaran dan serius bersikap dalam kelas memang terkadang amat diperlukan. Namun ketika anda melihat murid-murid sudah mulai jenuh maka tak ada salahnya anda menyelingi pelajaran dengan sedikit humor dan canda agar suasana kelas ceria kembali dan murid anda merasa fresh untuk melanjutkan pelajaran.

    3. Menguasai bahan pelajaran
    Bagi seorang guru, menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkannya sangatlah perlu. Sangat tidak enak dilihat jika seorang guru sedikit-sedikit melihat buku atau bolak-balik ke mejanya untuk melihat catatan di meja ketika dia mengajar di depan kelas. Anda boleh tanyakan pendapat murid anda jika sekiranya ada guru yang seperti itu di lingkungan mengajar anda.. 

    4. Serba tahu
    Kodrat seorang guru adalah pemberi ilmu. Maka tak heran jika dia akan dihujani oleh banyak pertanyaan seputar materi yang dia ajarkan baik ketika berada di dalam kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu, usahakan sebelum anda mengajar, kuasailah materi yang akan anda ajarkan. Gunakan konsep 5W 1 H untuk mencari pertanyaan dan jawaban atas materi yang akan anda ajarkan. Begitu anda sudah berhasil dalam konsep 5W 1 H, maka saya bisa pastikan anda pasti akan bisa menjadi sosok yang serba tahu yang pastinya akan menjadikan murid-murid anda terkesan dengan sosok guru yang mereka miliki. Meski begitu, sepanjang pengalaman saya, terkadang ada juga beberapa pertanyaan terselip yang datang dari murid dimana kita agak ragu untuk menjawabnya. Dalam situasi itu, anda bisa memberi umpan balik kepada murid yang lain untuk menjawabnya atau jika buntu jadikan dulu sebagai PR sementara anda bisa mencari jawaban yang sekiranya akan memuaskan murid-murid anda (yang satu ini pengalaman pribadi sih :-D )

    5. Jaga Penampilan
    Menjadi seorang guru bukan berarti menjadi sosok "Oemar Bakrie" yang kaku dengan kaca mata minus tebal. Guru sekarang adalah sosok fleksibel yang bisa mengikuti perkembangan jaman meski tak lepas dari tanggung jawab moral sebagai seorang pendidik. Oleh karena itu, jagalah penampilan anda senantiasa rapi dan elegant di depan murid-murid sehingga mereka menaruh respek terhadap pribadi anda. Jangan sekali-kali tampilkan wajah kusut, baju kumal atau memberi "aroma tak sedap" ketika anda berada diantara murid-murid anda. Bahkan jika perlu, cuci muka dan sisir rambut agar terlihat fresh sebelum anda berangkat ke kelas untuk mengajar.

    6. Sampaikan pembelajaran dalam bentuk non-formal
    Salah satu kesalahan dalam opini pembelajaran yang sering terlihat di negeri ini adalah bahwa belajar hanya ada di dalam kelas dan harus diterapkan dengan metode tutorial dari guru ke murid. Padahal, dalam kenyataannya, pembelajaran merupakan sebuah proses yang bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dalam bentuk apa saja. Jika anda merasa perlu sedikit improvisasi dalam menerapkan materi, bisa saja ajak murid-murid sejenak membuat permainan di dalam atau di luar kelas dengan target memasukkan unsur pelajaran yang ingin anda tanamkan kepada mereka. Memanfaatkan waktu istirahat dengan menyelingi sedikit tanya jawab santai dengan anak ketika mereka bermain juga bisa diterapkan agar anak bisa lebih mudah memahami pelajaran yang sebelumnya mungkin dirasa sulit ketika mereka berada di dalam kelas.

    7. Memberikan penilaian atas setiap tugas yang diberikan
    Ini merupakan hal yang penting! Terkadang seorang guru tak memberikan penilaian terhadap tugas yang telah diberikannya terhadap murid dengan macam-macam alasan, entah itu capeklah, malaslah, atau bahkan sudah bisa memperkirakan nilai murid atas tugas yang diberikan itu. Padahal, bagi murid, penilaian atas tugas merupakan hal yang penting bagi mereka. Selain bisa memotivasi agar mereka berusaha lebih lagi untuk mendapat nilai yang lebih tinggi di tugas selanjutnya, mereka juga akan merasa hasil jerih payahnya mendapat apresiasi yang layak dari gurunya.

    8. Bertanggung Jawab dan Berani
    Bertanggung jawab dan berani di sini bukan berarti anda sebagai guru kemudian harus bersikap seolah-olah superior terhadap murid anda. Tanggung jawab disini berarti anda bisa mempertanggungjawabkan materi pelajaran yang anda berikan kepada murid. Terkadang guru juga bisa salah dalam memberi pembelajaran. Salah satu contoh misalnya di masa lalu kita diajarkan bahwa dalam tata surya ada 9 planet (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto), maka saat ini yang ada hanya 8 planet (Pluto sudah secara resmi tidak dianggap sebagai planet oleh ilmuwan belakangan ini karena ukurannya yang terlalu kecil). Kita yang sudah terbiasa ditanamkan sejak lama bahwa ada 9 planet dalam tata surya mungkin secara spontan akan menjawab 9 planet ketika murid bertanya ada berapa jumlah planet di tata surya ini. Dalam kasus ini, begitu anda menyadari bahwa sudah ada kesalahan yang anda buat ketika mengajar, jangan ragu untuk meminta maaf kepada mereka. Meminta maaf tidak akan menurunkan wibawa anda sebagai guru. Beritahukan alasan kenapa anda sampai keseleo dengan mengatakan 9 planet dan bukan 8 seperti yang seharusnya, dengan demikian murid akan bisa paham dan tetap akan menghargai anda sebagai guru mereka yang baik.

10 comments: